Oleh: Doel Kangpardi
Kecut terasa menyesak dada
Angankan hadirmu menutup luka
Memompa asa
Berbagi kesah pun rasa
Tinggal mimpiku apalah daya
nikmat senyummu kembali terangan
sapa sayangmu membayang kenangan
lembut belaimu menggidik bayangan
menjaring kisah
hentikan langkah
kenapa waktu masih saja berlalu
menderu kalbu
mengigau rindu
memendam dendam
membungkam diam
menjauh
dalam dekapmu kau simpan sauh
dalam dekapmu terjaga diri,
sejati
dalam dekapmu tersimpan nurani
dalam pergimu ku nikmati suka
kini
dalam kenangmu ku nikmati duka
satu ruangku hampa terasa
satu sudutku perih tercipta
bingung
dalam limbung ku nikmati bingung
dalam bimbang ku lelah menimbang
bingung
nurani terkubur linglung
tanpa hadirmu ku ukir hampa
tiada rasa
tanpa cerita
tanpa hadirmu kelu geliatku
tanpa hadirmu, tiada kuasa berasa
kan ku buka peluk
kan ku sambut sauh
kan ku rengkuh meski jauh
kan ku urai tali teringkuk
kan ku nanti kembalimu terlabuh
kusadar kini
hadirmu membuncah arti
hadirmu melabuhkan teduh
hadirmu, semangat kan penuh
hadirmu? Bayangan pun tinggal separuh
sejatimu begitu terbekas
guratanmu tersembul
jelas
kau tinggalkan nuraniku dalam kebas
untuk ‘sahabat’ yang terlipat sekarat,Kakimerapi, 5 maret 2014
Tidak ada komentar:
Posting Komentar